Rabu, 13 November 2019

AKUNTANSI DASAR (LATIHAN)

LATIHAN 1
Perusahaan Industri

PT. XYZ adalah perusahaan Industri yang berdiri sejak tahun 2010, adapun informasi mengenai persediaan bahan baku pada tanggal 1 januari 2011 sebagai berikut:
  1. persediaan bahan baku senilai 50.000.000,-
  2. persediaan barang dalam peroses senilai 25.000.000,-
  3. persediaan barang jadi senilai 30.000.000,-
transaksi yang dilakukan PT. XYZ selama bulan januari 2011antara lain:
tgl 01 dibeli bahan baku dari PT. M senilai 100.000.000,- 50% dibayar kas sisinya kredit
tgl 03 dijual barang jadi kepada toko A seharga 75.550.000,-
tgl 04 dibeli bahan baku dari PT. K senilai 45.000.000,- secara kredit
tgl 10 dibeli peralatan seharga 15.000.000,-
tgl 11 dibeli perlengkapan kantor seharga 20.000.000,-
tgl 14 dilunasi utang ke pada PT. M dengan potongan 10%
tgl 15 dibayar upah langsung produksi sebesar 12.500.000,-
tgl 16 dibayar upah tak langsung produksi sebesar 6.000.000,-
tgl 20 dibayar biaya listrik, air dan telp pabrik sebesar 10.000.000,-
tgl 22 dijual barang jadi seharga 90.000.000 kepada Tn. Arif
tgl 25 dibayar upah bagian penjualan senilai 30.000.000,-
tgl 26 dibayar gaji administrasi dan umum 4.000.000,-
tgl 28 dilunasi utang kepada PT. K

keterangan untuk penyesuai per 31 januari 2011 adalah:
persediaan bahan baku akhir sebesar 60.000.000,-
persediaan bahan dalam proses sebesar 50.000.000,-
persediaan bahan jadi 80.000.000,-
biaya overhead pabrik:
biaya bahan penolong sebesar 1.500.000,-
biaya perlengkapan pabrik 2.000.000,-

diminta:
  1. catatlah transaksi-traksaksi diatas ke dalam jurnal umum
  2. buatlah laporan harga pokok produksi
  3. buatlah laporan perhitungan Laba Rugi

LATIHAN 2
Rekonsiliasi Bank


PT XYZ menyimpan dananya di bank ABC, pada awal bulan februari 2017 saat menerima rekenin koran dari bank ABC akuntan PT XYZ melihat perbedaan antara saldo kas di bank menurut catatannya dengan saldo kas menurut rekening koran.
Menurut catatannya, saldo kas pada akhir januari 2017 Rp. 18.362.300.- , sedangkan menurut rekening koran bank ABC adalah sebesar Rp. 15.381.340,- .
Setelah diperiksa, akuntan menemukan beberapa perbedaan informasi tambahan yang terkait dengan perbedaan saldo tersebut, yaitu:
  1. Bank salah catat setoran perusahaan sebesar 25.000.000,- dicatat 2.500.000.-
  2. Perusahaan belum mencatat pembayaran piutang melalui bank dari pelanggan sebesar 13.500.000,-
  3. Perusahaan mencatat penerimaan kas sebesar 1.300.000.- yang sebenarnya 3.000.000.-
  4. Beban administrasi bank sebesar Rp 300.000 belum dicatat perusahaan
  5. Setoran kas ke bank sebesar Rp 800.000 belum dicatat oleh bank
  6. Pendapatan bunga bank sebesar Rp 419.040.- belum dicatat perusahaan
  7. Cek sebesar Rp 7.500.000 yang diterima perusahaan dari PT Mundur sebagai pembayaran piutang dicatat oleh akuntan perusahaan sebesar Rp 2.500.000 .
Diminta: Buatlah Rekonsiliasi Bank


Senin, 28 Oktober 2019

BAB 3 AGEN, KANTOR CABANG DAN KANTOR PUSAT (TUGAS)

TUGAS 1
KC = Kantor Cabang
KP = Kantor Pusat

PT. Anda Sendiri adalah Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, PT Anda Sendiri berencana mendirikan 1 unit kantor cabang yang dinamakan Kantor Cabang "A". Adapun transaksi yang dilakukan guna pendirian KC A yaitu:

- Tgl 01 Des 2018 Kantor Pusat menginvestasikan :
  • Uang Tunai Rp. 100.000.000,-
  • Peralatan Rp. 200.000.000,-
  • Perlengkapan Rp. 50.000.000,-
  • Persediaan B.D Rp. 350.000.000,-
  • Tanah Rp. 300.000.000,-
  • Bangunan Rp. 200.000.000,-
Diminta:
  • Buatlah Neraca Kantor Cabang A per 31 Desember 2019
Berlandaskan informasi akhir (neraca) Kantor Cabang A maka, Pada 01 Januari 2020 Kantor Cabang A memulai aktivitas dengan transaksi selama bulan Januari sebagai berikut:
Tgl 03 Jan KC menjual barang dagangan senilia Rp. 66.000.000.-
Tgl 08 Jan KC membayar biaya listrik, Air, Internet Rp. 5.500.000.-
Tgl 10 Jan KC menjual barang dagangan senilia Rp. 75.000.000.-
Tgl 14 Jan KC menyetor sejumlah uang ke KP sebesar Rp. 50.000.000.-
Tgl 18 Jan KC membeli persediaan Rp. 50.000.000.- termin 2/10, n/30
Tgl 20 Jan KC membayar bunga KP senilai Rp. 15.000.000.-
Tgl 22 Jan KP mengirim persediaan B.D ke KC sebesar Rp. 50.000.000.- dengan beban ongkir Rp. 5.000.000.- yang ditanggung oleh KC.
Tgal 24 Jan KC menjual barang dagangan senilai Rp. 290.000.000.- tetapi hanya 70% diterima kas sisinya dibayar kemudian.
Tgl 25 Jan KC membayar gaji karyawan Rp. 35.000.000.-
Tgl 26 KC mengirim kembali barang dagangan yang dibeli secara kredit sebesar Rp. 5.000.000.-
Tgl 28 Jan KC melunasi utang atas transaksi tgl 18
Tgl 30 Jan penjualan tunai senilai Rp. 20.000.000.- dengan potongan 5%.
Tgl 31 Jan data penyesuaian pada akhir bulan :
     - Barang dagang Akhir senilai Rp. 245.000.000.-
     - Perlengkapan tersisa Rp. 44.000.000.-
     - Penyusutan atas peralatan sebesar 10.000.000.-

Diminta :
  1. Buatlah jurnal umum KP dan KC dengan Sistem Pembukuan Desentralisasi
  2. Buatlah jurnal umum KP dan KC dengan Sistem Pembukuan Sentralisasi
  3. Buatlah Laporan Laba Rugi Kantor Cabang A
  4. Buatlah Laporan Neraca Kantor Cabang A per 31 Januari 2020

Rabu, 23 Oktober 2019

AKUNTANSI LANJUTAN (BAB 1 : KELUARNYA ANGGOTA FIRMA)

4. Keluarnya Anggota Firma
Perubahan kepemilikan firma karena adanya anggota firma yang keluar, bila salah satu atau lebih anggota (sekutu) firma yang keluar maka pencatatan atas pengeluaran modal anggota yang keluar dapat dilakukan dengan tiga alternatif yaitu:
  1. Anggota yang keluar memperoleh (menerima) hak sebesar modal yang disetor
  2. Anggota yang keluar memperoleh (menerima) hak di atas (lebih besar) modal yang disetor
  3. Anggota yang keluar memperoleh (menerima) hak di bawah (lebih kecil) modal yang disetor
dalam pembahasan kali ini anggota firma yang keluar (berhenti/meninggal) maka modal yang dulu pernah disetor ke firma akan dikembalikan sesuai dengan kesepakatan anggota firma yaitu tiga alternatif di atas.
Contoh 6
Firma A3 Bakawan dengan beranggotakan Tn. Adi, Tn. Aan dan Tn. Aluh, Tn. Aluh memundurkan diri dari firma A3 Bakawan, adapun komposisi modal masing-masing anggota dan Perbandingan Laba Ruginya sebagai berikut:


dalam contoh ini kita akan membahas ke tiga alternatif yang dapat digunakan dalam menilai kembali modal anggota yang masih ada dan mengembalikan modal bagi anggota yang keluar.

modal Tn. Aluh yang pernah disetor ke firma A3 Bakawan sebesar 30 juta sedangkan pada saat Tn. Aluh keluar dari firma pengembalian modalnya sebesar 32 juta, ada selisih kelebihan 2 juta yang akan ditanggung oleh anggota yang masih ada sesuai proporsi pembagian laba rugi, dengan artian modal anggota yang masih ada akan berkurang.
untuk mempertahankan nilai modal anggota yang ada maka jurnalnya bisa diganti dengan Good will untuk Tn. Aluh


modal Tn. Aluh yang pernah disetor ke firma A3 Bakawan sebesar 30 juta sedangkan pada saat Tn. Aluh keluar dari firma pengembalian modalnya sebesar 25 juta, ada selisih kekurangan sebesar 5 juta yang akan menjadi banus oleh anggota yang masih ada sesuai proporsi pembagian laba rugi, dengan artian modal anggota yang masih ada akan bertambah.
untuk mempertahankan nilai modal anggota yang ada maka jurnalnya bisa diganti dengan Good will untuk Tn. Aluh








Jumat, 18 Oktober 2019

AKUNTANSI LANJUTAN (BAB 1 : MASUKNYA ANGGOTA BARU)

3. Masuknya Anggota Baru

Pencatatan dan perhitungan masuknya anggota (sekutu) baru ke dalam firma yang sedang berjalan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu:
  1. Sekutu baru bergabung dengan membeli hak-hak (modal) sekutu lama
  2. Sekutu baru bergabung dengan mengadakan investasi ke dalam firma
3.1 Sekutu baru bergabung dengan membeli hak-hak (modal) sekutu lama
Dalam keadaan ini dapat diartikan sekutu baru membeli keseluruhan atau sebagian modal sekutu lama, transaksi tersebut hanya mempengaruhi modal yang dimiliki oleh sekutu lama dan tidak berpengaruh terhadap aset maupun hutang firma.
Contoh 4 :
Firma "Hamid Imam" didirikan oleh Tn. Hamid dan Tn. Imam pada tanggal 01 Jan 2006, selang berjalannya waktu Tn. Makmum berniat untuk bergabung kedalam firma "hamid Imam" dengan membeli hak milik Tn. Hamid sebesar 30% dengan nilai Rp. 222.000.000.- dan 20% modal milik Tn. Imam senilai Rp. 120.000.000,- , adapun neraca Firma "Hamid Imam" pada tanggl 01 Jan 2007 sebagai berikut :
perbandingan laba rugi antara Tn. Hamid dan Tn. Imam yaitu 55% dan 45%

Diminta :
  1. Jurnal Bergabungnya Tn. Makmum kedalam Firma "Hamid Imam"
  2. Hitunglah Pembagian laba rugi antara sekutu lama dan baru
Jawaban :
1. Jurnal Bergabungnya Tn. Makmum kedalam Firma "Hamid Imam"

 2. Tabel Pembagian laba rugi

Kamis, 17 Oktober 2019

AKUNTANSI LANJUTAN (BAB 1 : PENDIRIAN FIRMA)

AKUNTANSI LANJUTAN

Pembahasan :
Bab 1  FIRMA, Pendirian, Usaha dan Perubahan Kepemilikan
Bab 2 Likuidasi Firma
Bab 3 Akuntansi Agen dan Cabang Perusahaan
Bab 4 Penjualan Konsinyasi
Bab 5 Sewa Guna Usaha (Leasing)
Bab 6 Valuta Asing


BAB 1 : FIRMA (Pendirian, Usaha dan Perubahan Kepemilikan)

1. Pengertian Firma

Firma atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Pemilik firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan.

Karakteristik FIRMA :
  1. Saling mewakili, setiap anggota dalam menjalankan usaha adalah wakil dari seluruh anggota.
  2. Umur terbatas.
  3. Tanggungjawab kewajiban terhadap kewajiban firma tidak terbatas.
  4. Aset yang ditanamkan ke dalam firma adalah milik bersama.
  5. Seluruh anggota firma berhak mendapat laba / rugi firma.
Akta Pendirian FIRMA :

  1. Nama dan alamat firma
  2. Jenis usaha firma
  3. Hak dan kewajiban anggota
  4. Jumlah modal masin-masing sekutu
  5. Pembagian laba rugi firma
  6. Syarat-syarat pengambilan pribadi (Drawing)
  7. Prosedur penerimaan anggota baru
  8. Prosedur keluarnya anggota firma
  9. Prosedur pembubaran firma
  10. dan uraian-uraian penting lainnya.
2. Pembentukan Firma
Firma dapat didirikan antara dua orang atau lebih, baik antara orang yang belum mempunyai perusahaan maupun antara orang yang telah mempunyai perusahaan. pembentukan firma dapat dibedakan menjadi tiga alternatif, yaitu :
  • Pembentukan firma dengan anggota-anggota yang belum mempunyai perusahaan.
  • pembentukan firma dengan anggota-anggota yang salah satu dari anggota tersebut telah mempunyai perusahaan.
  • pembentukan firma dengan anggota-anggota yang mana semua anggota telah mempunyai perusahaan, dengan kata lain firma didirikan atas gabungan antara beberapa perusahaan perorangan.
2.1 Pembentukan firma dengan anggota yang belum memiliki perusahaan. 
Penanaman modal masing-masing sekutu (anggota) akan dicatat sama dengan cara perusahaan perseorangan tetapi bedanya dalam pembentukan firma  ialah digabungnya investasi yang ditanam antar sekutu dan dipisahnya modal masing-masing sekutu firma.
contoh 1 :
Pada tanggal 10 Januari 2016  Tn. A, Tn. B dan Tn. C sepakat untuk mendirikan sebuah firma yang akan diberi nama "Firma XYZ" dengan investasi masing-masing sebagai berikut:
Tn. A
Kas sebesar Rp. 20.000.000,-
Gedung senilai Rp. 100.000.000,-

Tn. B
Kas sebesar Rp. 5.000.000,-
Kendaraan senilai Rp. 36.000.000,-

Tn. C
Kas sebesar Rp. 30.000.000,-
Peralatan senilai Rp. 10.000.000,-

Diminta:
Catat ke dalam jurnal umum pembentukan "Firma XYZ" dan buatlah neraca awal firma.
Jawaban:
Jurnal Umum (terpisah) :
Tgl 10/01/2016
 Jurnal Umum (digabung) :
Tgl 10/01/2016

Neraca Awal "Firma XYZ"
2.2 Pembentukan Firma dengan anggota (sekutu) yang salah satu dari sekutu mempunyai perusahaan.
Pencatatan pembentukan firma dalam alternatif ke dua ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
  • Melanjutkan Pembukuan Perusahaan Lama
  • Membuat Pembukuan Buku Baru
 2.2.1 Pembentukan firma dengan melanjutkan pembukuan perusahaan lama.
  Pada saat firma akan melanjutkan pencatatan berdasarkan buku perusahaan lama, maka firma hanya mencatat investasi dari sekutu yang belum mempunyai perusahaan. Sedangkan terhadap sekutu yang mempunyai perusahaan akan dicatat apabila ada perubahan dari nilai pembukuannya atau neraca perusahaan di revaluasi (penilaian kembali aset). apabila terjadi penghapusan akun lama akibat dari penyesuaian maka akun tersebut harus dihilangkan dan apabila muncul akun baru akibat penyesuaian maka akun baru tersebut harus dimunculkan dalam pencatatan.
2.2.2 Pembentukan firma dengan membuat pembukuan buku baru
   Pada saat firma yang baru dibentuk menggunakan pembukuan baru, maka akun neraca atau buku besar dari perusahaan sekutu yang ada sebelumnya harus ditutup lebih dahulu. Firma hanya mengakui pencatatan nilai dari masing-masing sekutu sesuai dengan penilaian kembali dari masing-masing Account dalam neraca yang diberikan.

Contoh 2 :
Pada tanggal 01  Maret 2016 Tn. Andu dan Tn. Doni berniat mendirikan sebuah firma dengan nama "Firma Adon". Tn. Doni menyetorkan uang sebagai investasi sebesar Rp. 1.000.000,-, serta kendaraan senilai Rp. 27.500.000,- dan perlengkapan seharga Rp. 1.100.000,-. sedangkan Tn. Andu sebelumnya telah memiliki perusahaan dengan neraca sebagai berikut :
Diminta : Buatlah jurnal yang diperlukan dalam pembentukan firma dengan ketentuan sebagai berikut:
  1. Pembentukan firma dengan melanjutkan pembukuan perusahaan Tn. Andu
  2. Pembentukan firma dengan membuat pembukuan buku baru
  3. Buatlah Neraca awal (baru) "Firma Adon"
 Jawaban :
  1. Pembentukan firma dengan melanjutkan pembukuan perusahaan Tn. Andu 
Jurnal yang perlu dibuat hanyalah untuk Tn. Doni, sedangkan jurnal untuk Tn. Andu tidak perlu dibuat. Jurnal untuk pencatatan investasi Tn. Andu hanya akan dibuat apabila neraca Tn. Andu dilakukan revaluasi nilai-nilainya. Jurnal untuk mencatat investasi Tn. Doni sebagai berikut:
Apabila Firma Adon akan membuat neraca awal (baru) maka data awal (neraca) perusahaan Tn. Andu akan digunakan sebagai data awal. Neraca awal firma adalah gabungan antara data keuangan perusahaan Tn. Andu dan jurnal investasi Tn. Doni.
Neraca Awal "Firma Adon"

2. Pembentukan firma dengan membuat pembukuan buku baru
 Sekutu firma yakni Tn. Andu dan Tn. Doni sepakat bahwa pembentukan firma dengan membuat pembukuan buku baru. Dalam kasus ini maka Pembukuan yang dimiliki perusahaan Tn. Andu harus ditutup terlebih dahulu, cara menutupnya yakni dengan membuat jurnal yang menempatkan masing-masing Akun pada posisi yang berlawanan dengan posisi normal (Jurnal penutup).
adapun jurnal penutup untuk pembukuan perusahaan Tn. Adon sebagai berikut:
kenapa akun ak. peny. peralatan berada pada posisi debet pada jurnal penutu??? pada dasarnya ak. peny. peralatan berada pada posisi kredit sebagai pengurang aset peralatan jadi pada saat jurnal penutup maka semua akun akumulasi penyusutan berada pada posisi debet.

Jurnal Investasi Tn. Andu

Jurnal Investasi Tn. Doni
setelah dilakukan jurnal penutup selanjutnya membuat jurnal investasi Tn. Andu dan Tn. Doni yang mana akun dan nilainya sama dengan neraca perusahaan Tn. Andu karena, dalam contoh ini tidak ada revaluasi terhadap nilai aset perusahaan Tn. Andu. jurnal investasi mengembalikan posisi akun seperti semula dari jurnal penutu seperti jawaban di atas.

3. Neraca Awal "Firma Adon"

Jumat, 28 Oktober 2016

TEORI AKUNTANSI

Definisi Dan Pengertian Teori Akuntansi

Definisi dan pengertian teori akuntansi adalah sebuah sistem pada akuntansi yang menyajikan  susunan konsep, dalil, prinsip serta metodologi yang dapat membedakannya dengan praktik dan disajikan secara sistematik. Teori akuntansi juga dapat menjadi media untuk menggambarkan sebuah fenomena akuntansi dan memberikan penjelasan mengenai hubungan variabel satu dengan varibel lainnya distruktur akuntansi agar dapat melakukan prediksi mengenai fenomena yang masa mendatang serta merupakan sebuah kerangka yang dijadikan sebagai acuan secara umum untuk melakukan penilaian terhadap sebuah praktek akuntansi dengan memberikan sebuah arah untuk melakukan pengembangan prosedur serta praktek baru.
Menurut Vernon kam teori akuntansi merupakan sistem komprehensif yang termasuk postulat dengan teori yang berkaitan. Dia juga turut membaginya dalam elemen definisi, postulat serta asumsi dasar, tujuan akuntasi, prosedur dan prinsip.

Sifat dari teori akuntansi tersebut adalah  

  • merupakan sebuah perangkat dengan prinsip yang logis, dapat membentuk kerangka umum serta saling terkait.
  • terikat sangat erat dengan penyusunan kebijakan dalam akuntansi.
  • mencakup berbagai literatur dalam bidang akuntansi yang dapat memberi pendekatan berbeda satu dengan yang lainnya.
  • memberi penjelasan tentang praktik akuntansi serta memberikan penjelasan tentang berbagai fenomena yang menyebabkan dilakukannya penerapan terhadap sebuah metode di dalam sebuah praktik akuntansi.
  • menjelaskan mengenai alasan bagi perusahaan dalam memilih untuk menggunakan metode LIFO atau FIFO berdasarkan penilaian persediaannya.
  • dapat melakukan prediksi terhadap masalah dibidang  akuntansi dimasa depan.
  • menyusun serta melakukan verifikasi berbagai prinsip di akuntansi.

Tujuan Teori Akutansi
Tujuan dari teori akuntansi adalah memberi berbagai prinsip yang logis dan saling berkaitan sehingga membentuk kerangka yang menjadi acuan umum dalam melakukan penilaian serta pengembangan praktek dibidang akuntansi secara sehat. Sementara fungsi dari teori kuntansi adalah sebagai pegangan bagi perusahaan dalam melakukan penyusunan yang standar akuntansi, berfungsi sebagai kerangka yang menjadi acuan dalam penyelesaikan sebuah masalah dalam akuntansi ketika tidak ada standar resmi serta melakukan menilai terhadap prosedur serta praktik akuntansi.